Wednesday, November 21, 2007

MENJAGA API TETAP MENYALA

“Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa sehingga kamu memperolehnya.” (1 Korintus 9:24)

Dalam tradisi Olimpiade ada kebiasaan yang tidak pernah terlewat dalam setiap penyelenggaraan pesta olah raga sedunia itu. Tradisi itu adalah membawa lari obor dengan api yang bersumber dari Gunung Olympus di Yunani. Tradisi itu juga yang menginspirasi api Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang berasal dari Mrapen, Jawa Tengah. Api itu tak boleh padam di tengah jalan, tetapi harus tetap menyala hingga stadion tempat penyelenggaraan.
Masalahnya tidak terletak kepada seberapa cepat api itu tiba di tempat bertanding, tetapi yang terpenting adalah bagaimana agar api itu tetap menyala. Api itu adalah simbol semangat bagi setiap atlit yang sedang berlaga untuk membela kehormatan bangsa yang mengutusnya. Mereka adalah orang-orang yang telah melewati proses seleksi ketat dan dituntut untuk membawa pulang prestasi tertinggi.
Sahabat NK, kita telah memasuki hari ketiga dari tahun 2008 ini. Kita memerlukan semangat juang tinggi untuk menjalani tahun ini sebagaimana para atlit itu menyalakan semangat di dada mereka. Jika mereka bertanding untuk beberapa minggu saja, perjalanan kita berlipat-lipat lebih panjang. Kita harus menyusuri sepanjang tahun ini dengan segala resiko, prediksi dan kekuatiran-kekuatiran yang ditimbulkannya.
Mari mulai menyalakan api dan menjaganya agar tetap menyala bagi kita. Sebagaimana Tuhan menolong kita melewati tahun-tahun silam, demikianlah penyertaan-Nya juga akan kita alami tahun ini. [JP]

MASALAHNYA BUKAN PADA ‘KECEPATAN’, TETAPI YANG TERPENTING ADALAH ‘MENJAGA AGAR API TETAP MENYALA’

No comments: